The Medan Area University (UMA) academic community slaughtered 15 cattle and 15 goats after Eid al-Adha Prayer 1441 Hijriah, Friday (31/07/2020) at the At Taqwa Mosque I UMA Campus Jalan Kolam Medan Estate.
This activity was supported by the Head of the Haji Education Foundation Agus Salim (YPHAS) Drs M Erwin Siregar MBA and the Chancellor of UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan MEng MSc and his staff.
Chairman of the BKM Masjid At Taqwa UMA Campus, Dr Hasrat Efendi Samosir MA, told the media after the Id prayer that he appeared as the preacher, Dr. Hasanuddin MAg and the imam, Al Hafiz M Nazri.
Regarding the sacrificial animals that were slaughtered, they came from the UMA extended family and the YPHAS. The implementation of the Id prayer and slaughter of sacrificial animals according to health protocols, by providing masks and hand sanitizers.
“750 packages of qurbani meat were distributed to the victims, the internal UMA family and the community around the campus,” said Hasrat, adding that the sacrifice has benefits and lessons. Among other things, as a form of obedience to Allah SWT’s orders, then as an attitude to imitate the sacrifice of the family of Prophet Ibrahim AS.
In addition, as proof of love for Allah above all else, and as a form of social piety to share with others, especially to the duafa who feel the impact of the corona virus pandemic or Covid-19. “And the sacrifice is also a sign of gratitude to Allah for the abundance of sustenance He has given,” said the UMA lecturer.
Sementara Rektor UMA Prof Dadan Ramdan memberikan apresiasi kepada BKM Masjid At Taqwa dan panitia kurban yang sudah menaati protokol kesehatan selama pandemik Covid-19 ini terutama membagikan masker kepada jamaah yang saat akan melakukan salat Id, wajib mencuci tangan (hand sanitizer) dan tetap menjaga jarak (social distancing).
“Salat ied tahun ini berbeda dengan tahun lalu karena di pandemi Covid-19 ini menjadi pembelajaran bagi UMA. Dengan motto kekelurgaan, keluarga besar UMA menyadari bagi yang memiliki rezeki lebih akan berbagi kepada masyarakat yang kurang mampu dalam berkurban,” katanya.
Selanjutnya, UMA mempunyai kepriabadian berupa akhlakul karimah diberikan dalam bentuk ibadah kurban dengan penuh kasih sayang. Karenanya, panitia saling membantu dalam pembagian kurban yang menjadi motto kepribadian tersebut.
“Momentum ini dijadikan untuk menjaga kampus UMA tidak terkena dampak pandemi diakibatkan virus yang menular dan berbahaya dan berharap kampus ini aman dari Corona,” pintanya.
Sedangkan khatib Dr Hasanuddin MAg dalam khutbahnya mengatakan, ibadah haji yang dilakukan memiliki hubungan langsung dengan Sang Pencipta Alah Swt, sementara ibadah kurban berhubungan kepada manusia dan Sang Khalik. “Ibadah kurban salah satunya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt,” ujarnya.
Hasanuddin mengharapkan agar semangat berkurban terus ditingkatkan apalagi di masa pendemi Covid-19, masyarakat mengalami kesulitan keuangan, banyaknya karyawan dirumahkan (PHK), daya beli berkurang dan pedagang merugi serta kekhawatiran penularan Corona. (uma.ac.id)